Tokoh-tokoh di Balik Sukses Ferguson
By Dika
Sir Alexander Chapman Ferguson (64) atau biasa dipanggil Alex Ferguson alias Fergie menjadi pelatih sukses di Liga Utama Inggris, salah satu kompetisi sepak bola top dunia. Dengan masa melatih di Manchester United yang mencapai 20 tahun, Fergie memandu MU menjalani 8 musim kompetisi dengan prestasi di atas rata-rata.
Pada tahun 1999, pelatih senior kelahiran 31 Desember 1941 itu meraih pencapaian penting, dengan menjadi pelatih pertama yang membawa klub asal Inggris meraih treble, yakni menjuarai liga, Piala FA, dan Liga Champions Eropa. Sebagai pelatih, Fergie juga mendapat penghargaan FA Manager of The Year sebanyak enam kali, yakni 1993/1994, 1995/1996, 1996/1997, 1998/1999, 1999/2000, dan 2002/2003.
Memang banyak pula suara kritis terkait hubungan kurang harmonis Fergie dengan sejumlah pemain MU, yang akhirnya menjadi korban karena harus tersisih dari skuad "The Red Devils". Nama-nama yang pernah berselisih pendapat dengan Fergie antara lain Paul McGrath, Gordon Strachan, Paul Ince, Lee Sharpe, Jaap Stam, Dwight Yorke, David Beckham, dan yang mencuat di akhir musim 2005/2006, Ruud van Nistelrooy.
Namun, kemudian dipahami, semua itu tak lain dampak dari usaha Ferguson menerapkan disiplin tak pandang bulu. Bagaimana Fergie memoles MU sewaktu pertama kali ia hadir di Old Trafford pada 6 November 1986 membuktikan betapa ia serius dengan peningkatan mutu tim.
Saat itu pelatih asal Skotlandia itu cemas melihat sejumlah pemain, seperti Norman Whiteside, Paul McGrath, dan Bryan Robson, ternyata pemabuk berat. Usahanya menjalankan disiplin akhirnya membuat MU bertengger di urutan ke-11 di akhir musim. Fergie lalu mendatangkan sejumlah pemain di musim 1987/1988, termasuk Steve Bruce, Viv Anderson, Brian McClair, dan Jim Leighton. Para pemain baru itu mendongkrak aksi tim dan MU menjadi runners up liga di bawah juara saat itu, Liverpool.
Ketika ditemui Kompas di pusat pelatihan MU di Carrington, September 2006, Ferguson belum yakin dengan kemantapan langkah MU di musim kali ini, meskipun saat itu MU sudah berada di puncak klasemen dengan poin sembilan, hasil sempurna tiga kemenangan dari tiga laga. Kini, MU tak tergoyahkan di puncak dengan perolehan nilai 34, berselisih tiga poin dengan pesaing terdekat, Chelsea.
Rekor 1.000 gol
Di masa Ferguson pula, MU mencapai rekor 1.000 gol selama berlaga di Liga Utama Inggris. Sayangnya, gol ke-1.000 yang dicetak Cristiano Ronaldo di partai melawan Middlesbrough hanya gol pelipur lara. Pasalnya, saat laga 29 Oktober 2005 itu, "The Red Devils" kalah 1-4.
Namun, setidaknya ada tiga gol paling berkesan bagi MU dalam pencapaian 1.000 gol itu. Yang pertama adalah gol ke-54 oleh Steve Bruce ke gawang Sheffield Wednesday, yang membuat MU unggul 2-1, 10 April 1993. Lainnya adalah gol David Beckham ke Wimbledon di awal musim 1996/1997. Gol MU ke-300 tersebut sangat fenomenal karena Beckham yang saat itu baru 21 tahun menjebol gawang Wimbledon dari separuh lapangan setelah melihat kiper Neil Sullivan dalam posisi yang tidak menguntungkan.
Satu gol lagi adalah gol Andrew Cole, yang merupakan gol MU ke-526 di Liga Utama. Ketika itu, 16 Mei 1999, MU mengalahkan Tottenham Hotspur, 2-1, di Old Trafford.
Fergie tentu tak sendiri dalam meraih sukses. Bersamanya ada sejumlah orang yang selama ini turut membantu dalam keseharian tugasnya. Berikut tokoh-tokoh di balik layar penampilan MU di lapangan, seperti ditulis dalam buku The Official Manchester United Annual 2007:
1. Sir Alex Ferguson (pelatih kepala), bergabung di MU sejak musim kompetisi 1986/1987.
Sebagai pelatih kepala, dia jarang duduk selama laga berlangsung dan lebih sering memberi arahan dari tepi lapangan atau berbicara dengan asisten pelatih.
2. Rob Swire (fisioterapis); bergabung sejak 1991/1992.
Rob Swire sering terlihat berlari ke tengah lapangan untuk merawat cedera pemain MU yang terjadi di tengah laga. Dia juga berusaha mencegah terjadinya cedera serta bekerja sama dengan tim dokter untuk memastikan pemanasan pemain berlangsung dengan semestinya.
3. Albert Morgan (manajer "kit") sejak 1993/1994.
Tiap pertandingan selalu merupakan saat yang sibuk bagi Morgan, yang memastikan bahwa tiap pemain telah mendapat perlengkapan yang seharusnya, termasuk sarana pemanasan dan perlengkapan pertandingan. Morgan pulalah yang menyiapkan tiga pasang sepatu per pemain di tiap pertandingan.
4. Valter Di Salvo (pelatih fisik) sejak 2004/2005.
Mantan pelatih fisik Lazio dan Real Madrid ini membantu asisten pelatih Carlos Queiroz dan Mike Phelan di sepanjang pertandingan, serta memastikan proses pemanasan berjalan lancar. Di Salvo juga bertugas mengatur program latihan fisik pribadi untuk semua pemain MU.
5. Darren Fletcher (pemain)
6. Phil Bardsley (pemain)
7. Carlos Queiroz (asisten pelatih), bergabung pertama kali sejak 2002/2003 dan bergabung kembali pada 2004/2005.
Mantan pelatih Real Madrid ini sehari-hari bertanggung jawab atas pelaksanaan latihan di Carrington. Pada saat MU bertanding, dia sering memberikan instruksi kepada pemain sesuai dengan taktik yang dibahas dengan Ferguson.
8. Mike Phelan (asisten pelatih) sejak 1999/2000.
Eks gelandang MU ini bekerja sama dengan Queiroz dan Di Salvo dalam menyiapkan para pemain sebelum laga. Phelan selalu membawa pulpen dan kertas untuk menggambar skema taktik pertandingan.
9. Alec Whyle (asisten manajer "kit") sejak 1984/1985.
Alec Whyle termasuk salah satu staf yang telah mengabdi lama di MU. Dia membantu Albert Morgan dalam memastikan perlengkapan pemain inti sudah siap sebelum kick off, baik untuk partai tandang maupun kandang. Dia juga bertugas menyiapkan perlengkapan pemain cadangan.
10. Garry Armer ("masseur"), bergabung sejak 2002/2003.
Armer adalah salah satu dari dua masseur di MU, selain Rob Thornley (tak tampak di gambar). Pekerjaannya terfokus pada pengondisian kebugaran pemain sebelum dan sesudah tampil maupun perawatan lanjutan ketika pemain tidak berlaga.
11. Tony Coton (pelatih kiper) sejak 1998/1999.
Coton, mantan penjaga gawang MU. Selain melatih kiper pertama, kedua, dan ketiga di Carrington.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar